Cari Blog Ini

Rabu, 06 Oktober 2010

PEMBENIHAN IKAN CUPANG (Betta splendens)

1.      Pendahuluan
Ikan cupang (Betta splendens) bukanlan ikan asli Indonesia, meskipun Indonesia mempunyai ikan yang masih semarga dengan ikan ini yakni Betta fasciatus, alias Stiped fightingfish, yang lebih dikenal dengan nama Tempalo. Ikan ini  pertama kali ditemukan di perairan Thailand, Malaysia. Sekalipun  dahulu belum mengetahui kehebatanya bertarung, namun salah satu yang sering mendapatkan perhatian adalah sijantan mempunyai warna yang menarik, selain itu juga muda diurus, karena tahan ditempatkan dalam wada yang berukuran kecil serta muda beradaptasi.
Pembudidayaan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di wilayah Jakarta pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.
Ikan cupang tahan hidup pada lokasi/wadah yang sempit karena cupang mempunyai lebirinth, yaitu perangkat pernapasan tambahan yang terletak pada sebelah rongga insangnya. Dengan alat canggih nyang konstruktif ini cupang mampu mengkonsumsi osigen langsung dari udara bebas, yang jarang bias dilakukan oleh ikan lain. Kenyataan ini gampang dideteksi apabila kita perhatikan bahwa setiap beberapa menit cupang menyembulkan moncongnya ke permukaan air.

2.      Klasifikasi
Ikan cupangmempunyai daftar klasifikasi yang panjang. Daftar klasifikasi yang popular dengan sebutan sistematika ikan tersebut adalah sebagai berikut:
Filum               : Chordata
Subfilum         : Craniata
Superkelas       : Gnathostomata
Kelas               : Osteichthyes
Subkelas          : Actinopterygii
Superordo       : Teleostei
Ordo                : Percomorphoidei
Subordo          : Anabantoidei
Famili              : Antibantidae
Genus              : Betta
Spesies            : Betta splendens

3.      Morfologi dan Habitat Cupang
Betta splendens yang diambil dari alam aslinya merupakan ikan yang mempunyai postur badan memanjang, dan bila dilihat dari depan atau dari belakang mempunyai bentuk badan yang pipih (compressed). Sebagai ikan liar, ternyata badannya mirip dengan bunglon, beragam tergantung alam yang membentuknya. Beberapa spesies yang tergolong cantik mempunyai warna badan dasar coklat kemerah-merahan dengan corak kebiru-biruan. Semua sisi sangat dekoratif dan warnanya sangat beragam. Sirip punggung sangat lebar dan terentang sampai kebelakang, walaupun badannya tidak terlalu besar tapi terlihat kokoh dan menawan. Sirip ekornya berbentuk membulat (rounded) berwarna dasar sama dengan badannya.
4
 
            Ikan cupang jantan memiliki sirip yang jauh lebih panjang dari ikan cupang betina.  Ikan cupang betina memilki warna yang tidak begitu menarik dibandingkan dengan cupang jantan. Warna tubuh dan sirip cupang janta berwarna cerah. Sirip ekor dihiasi dengan strip berwarna sedikit kehijau-hijauan, sering kali ujungnya berwarna oranye. Sirip analnya berwarna hijau kebiru-biruan, juga memanjang, memantapan eksistensinya sebagai ikan jago berkelahi. Sirip anal ini kadang-kadang dibubuhi warna coklat dan merah. Sirip perutnya juga panjang dan warna merah oranye. Hanya saja, ujang siripnya sering kali dihiasi warna putih susu. Ukuran badan ikan cupang ini untuk yang jantan mencapai 5 - 6 cm, tapi untuk betina biasanya ukuran badannya lebih kecil dari badan jantan.

4.      Ciri-Ciri Induk yang Baik
Ikan cupang jantan dan betina memilki perbedaan yang bisa diketahui meskipun dengan melihat dan tidak memeganginya. Perbedaan dari cupang betina dan cupang jantan bias dilihat dari panjang badan, warna, dan gerak-geriknya. Untuk lebih jelasnya perbedaan antara cupang jantan dan betina adalah seperti :

Ø  Ciri-ciri induk jantan :
·         Ciri-ciri yang dimiliki oleh ikan cupang jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan warna tubuhnya berwarna cerah.
·         Umur > 5 bulan
·         Bentuk badan agak memanjang
·         Gerakannya agresif dan lincah.
·         Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).
·         Tidak cacat (organ tubuhnya lengkap).
Ø  Ciri-ciri ikan betina :
·         Ciri-ciri khas ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
·         Umur telah mencapai  4 bulan
·         Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
·         Gerakannya lambat.
·         Sirip-siripnya relatip pendek dan warnanya tidak menarik.
·         Kondisi badan sehat.
·         Organ tubuh lengkap (tidak cacat).


  1. Ciri-ciri Ikan Cupang yang Siap Pijah :
Ikan cupang umumnya sudah bisa dipijahkan apabila sudah mencapai umur sekitar 6-7 bulan, dengan panjang total antara 5-6 cm. Selain itu induk yang akan dipijahkan juga harus memenuhi syarat-syarat seperti induk harus sehat, tidak cacat badannya atau mengidap salah satu penyakit, dan belum pernah diadu. Untuk mengetahui betina yang sudah matang gonad dapat diperhatikan perutnya. Selain lebih gemuk dari pada biasanya, pada perut betina sudah nampak dari luar bayangan telur-telurnya. Sedangkan pejantan umumnya akan selalu siap dikawinkan asalkan umurnya sudah memenuhi syarat. Untuk menentukan atau memastikan ikan cupang tersebut sudah siap untuk dipijahkan, maka dapat dilihat dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Ø  Ciri-ciri ikan jantan :
  • Sudah membuat sarang busa yang banyak
  • Umur lebih dari 5 bulan
  • Meliuk-liuk apabila didekatkan dengan induk betina
  • Terdapat garis vetikal pada tutup insangnya.

Ø  Ciri-ciri ikan betina :
  • Perutnya buncit
  • Pada urogenital terlihat bintik putih
  • Pergerakannya terlihat lebih lamban dari biasanya
  • Warna tubuhnya memudar bila didekatkan pada pejantan
  • Pada sisi tubuhnya terdapat 2-3 garis vertikan berwarna kelabu.
  1. Persiapan Wadah
Tempat untuk pemijahan ikan cupang sangatlah mudah, cupang bisa dipijahkan dalam akuarium dengan ukuran 20x20x20 cm, atau dalam bak yang disekat-sekat bahkan dapat dipijahkan dalam toples sekalipun. Selain itu ikan cupang juga bisa dipijahkan secara masal dikolam.
Wadah pemijahan yang akan dipakai terlebih dahulu dibersihkan dan didesinfektan untuk membunuh bakteri yang mesih hidup pada wadah tersebut. Setelah dibersihkan, wadah tersebut diisi air. Sebagai media meletakkan gelembung busa diberi lembaran daun pisang atau enceng gondok.
           
6
 
Setelah persiapan wadah selesai dilakukan maka induk jantan dapat dimasukkan lebih dahulu agar dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Setelah induk jantan terlihat sudah bisa beradaptasi, induk betina dimasukkan bersamaan dengan toples yang bisa terapung. Hal ini dilakukan untuk melihat reaksi dari pejantan. Apabila pejantu sudah bereaksi dengan mengitari induk betina dan membuat banyak  busa maka induk betina bisa dilepaskan kedalam akuarium. Pemijahan akan dilakukan beberapa saat setelah itu. Setelah pemijahan telah selessai dilakukan, maka induk betina dikeluarkan dari akuarium dan hanya jantan yang dibiarkan menjaga telurnya sampai menetas. Induk jantan akan mengibas-ngibaskan ekornya untuk menyuplai oksigen untuk telurnya. Seekor induk betina cupang biasanya menghasilkan telur antara 800-900 butir.



  1. Penetasan Telur
Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina dipindahkan kewadah lain. Sedangkan induk jantan dibiarkan untuk menjaga telur. Telur akan menetas antara 24-48 jam dari saat selesai pemijahan. Telur ini akan menetas dengan baik pada suhu antara 27-28 0C, pH 6,3-6,8, dan oeksigen terlarut 6,0-7,2 ppm. Kandungan oksigen terlarut pada air penetasan dapat dipenuhi dari induk jantan yang mengibas-ngibaskan siripnya. Daya tetas untuk ikan cupang antara 70-98 %.

  1. Perawatan Larva
pemberian pakan dilakukan setelah larva berumur 5 hari yaitu setelah kuning telur habis. Pada saat kuning telur larva telah habis, larva ikan cupang diberi pakan alami yang telah dikultur seperti kutu air saring, infusoria, atau artemia salina. Pakan yang diberikan pada larva harus benar-benar bersih. Laju pertumbuhan larva ikan lambat pada umur 42 hari, tapi melonjak cepat pada lebih dari 42 hari sampai pada umur 56 hari dengan laju pertumbuhan sebesar 0,09 mg/hari. Mortalitas larva yang berumur 1-7 adalah 0 %, mortalitas tertinggi tejadi pada umur 14 hari sebesar 47,32 %, dan mortalitas terendah pada umur 35 hari sebesar 0,80 %, sedangkan mortalitas larva diatas 42 hari adalah 0 %.

3 komentar:

  1. mantap gan makasih ya informasinya

    BalasHapus
  2. List of Best Slots by Netent Casinos
    The Casino 슬롯 나라 Sites in Canada list has been a bit controversial k9win lately, and for 포커 게임 하기 most reasons, NetEnt is a relatively new casino. As it 바카라게임사이트 currently has over 슈어맨 90

    BalasHapus